Kuatnya angin disekitar lautan pasir, merupakan fenomena siklus tahunan. Dan memang terjadi setiap bulan Agustus.
Meski begitu, wisatawan masih tetap menikmati pesona Bromo, karena badai debu tersebut tidak membahayakan, hanya saja wisatawan perlu menyediakan pelindung tubuh yang rawan kemasukan debu.
Asma, salah satu pengunjung asal Brunai Darussalam, mengaku kalau di kaldera bromo anginnya sangat kencang, dan mengganggu pandangan para wisatawan, termasuk dirinya.
"Liburan ke Gunung Bromo kali ini di warnai badai abu dan pasir, ya terganggu lah,"kata Asma, saat di kaldera.
Petugas menghimbau pengunjung untuk memakai masker, karena abu di kaldera yang berterbangan sangat membahayakan untuk pernafasan. Meski begitu, lautan pasir masih terbuka bebas untuk wisatawan.(fir)
Laporan : Firman
Editor : Dicko
Sumber : Kraksaan online.com
Pemandangan Kaldera gunung Bromo yang indah membuat banyak orang yang tertantang untuk mendaki dan melihatnya
ReplyDelete