Bagi sebagian orang yang baru menikah tampak lebih gemuk ketimbang masa pacaran. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Sepertinya Hal Itu Normal
Pasangan yang telah menikah lebih banyak mengalami kenaikan berat badan dibandingkan penurunan berat badan. Hal ini akan terjadi tidak hanya pada wanita, tetapi juga pria.
Apakah Anda memperhatikan fenomena ini pada sahabat, keluarga, atau mungkin pada diri Anda dan pasangan Anda? Jika iya, berapa kilogram banyak kenaikan yang Anda alami sebelum pernikahan hingga saat ini? Jika Anda belum menikah, artikel ini sekiranya bisa memberi Anda bayangan mengapa hal itu bisa sampai terjadi.
Rasanya kenaikan berat badan setelah menikah dinilai wajar. Tubuh subur menandakan pasangan yang berbahagia setelah menikah, kehidupan yang berkecukupan, dan sehat. Apalagi bila hal itu terjadi pada wanita, setelah mengalami masa hamil dan melahirkan, maka dinilai wajar jika berat badan sang istri semakin membengkak.
Bukankah hal seperti itu wajar pada masyarakat Indonesia? Faktanya, fenomena kenaikan berat ini terjadi hampir di semua negara, tidak hanya negara kita.
Tidak Hanya di Indonesia
Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris pada tahun 2010, seperti dilansir oleh Genius Beauty melaporkan bahwa seperlima pasangan yang telah menikah mengalami kenaikan berat badan sebesar 10 kg pada tahun pertama usia pernikahan mereka.
Bayangkan! 10 kg hanya pada tahun pertama, bagaimana berat badan mereka di tahun-tahun selanjutnya? Fakta ini tidak terlalu menggembirakan bila dinilai dari sisi kesehatan.
Apa alasan mereka sehingga berat badan bisa membengkak sebanyak itu? Sekitar 42% pasangan mengaku hidup mereka lebih rileks dan santai setelah menikah. Sebanyak 22% mengatakan bahwa setelah menikah, mereka tidak perlu lagi mengejar penampilan dan berat badan ideal.
Sedangkan 25% justru mengaku berat badan mereka bertambah karena depresi setelah pernikahan, pelampiasan pada makanan akhirnya membawa tubuh mereka ke angka yang gila-gilaan.
Harus Direm
Ini adalah sebuah fakta. Bila Anda telah menikah dan menemukan berat badan Anda atau pasangan Anda bertambah, lihatlah tabel kesehatan, apakah berat badan Anda dan pasangan masih dalam angka yang ideal?
Jika iya, tetap jaga berat badan ideal yang sesuai dengan standar kesehatan. Jika berlebihan, sudah waktunya Anda menormalkan kembali angka timbangan Anda dan pasangan.
Ingat! Berat badan erat kaitannya dengan kesehatan Anda dan pasangan. Sekalipun orang lain menganggap Anda dan pasangan sangat bahagia dilihat dari bobot tubuh, Anda tetap harus menekan rem bila berat badan Anda ataupun pasangan melebihi bobot ideal.
Sudah menikah, bukan berarti Anda bebas berpenampilan dan semakin gemuk, justru Anda harus semakin memikirkan kesehatan Anda dan seluruh keluarga. Tetap sehat, tetap bahagia.
Sumber : Yahoo News
Pasangan yang telah menikah lebih banyak mengalami kenaikan berat badan dibandingkan penurunan berat badan. Hal ini akan terjadi tidak hanya pada wanita, tetapi juga pria.
Apakah Anda memperhatikan fenomena ini pada sahabat, keluarga, atau mungkin pada diri Anda dan pasangan Anda? Jika iya, berapa kilogram banyak kenaikan yang Anda alami sebelum pernikahan hingga saat ini? Jika Anda belum menikah, artikel ini sekiranya bisa memberi Anda bayangan mengapa hal itu bisa sampai terjadi.
Rasanya kenaikan berat badan setelah menikah dinilai wajar. Tubuh subur menandakan pasangan yang berbahagia setelah menikah, kehidupan yang berkecukupan, dan sehat. Apalagi bila hal itu terjadi pada wanita, setelah mengalami masa hamil dan melahirkan, maka dinilai wajar jika berat badan sang istri semakin membengkak.
Bukankah hal seperti itu wajar pada masyarakat Indonesia? Faktanya, fenomena kenaikan berat ini terjadi hampir di semua negara, tidak hanya negara kita.
Tidak Hanya di Indonesia
Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris pada tahun 2010, seperti dilansir oleh Genius Beauty melaporkan bahwa seperlima pasangan yang telah menikah mengalami kenaikan berat badan sebesar 10 kg pada tahun pertama usia pernikahan mereka.
Bayangkan! 10 kg hanya pada tahun pertama, bagaimana berat badan mereka di tahun-tahun selanjutnya? Fakta ini tidak terlalu menggembirakan bila dinilai dari sisi kesehatan.
Apa alasan mereka sehingga berat badan bisa membengkak sebanyak itu? Sekitar 42% pasangan mengaku hidup mereka lebih rileks dan santai setelah menikah. Sebanyak 22% mengatakan bahwa setelah menikah, mereka tidak perlu lagi mengejar penampilan dan berat badan ideal.
Sedangkan 25% justru mengaku berat badan mereka bertambah karena depresi setelah pernikahan, pelampiasan pada makanan akhirnya membawa tubuh mereka ke angka yang gila-gilaan.
Harus Direm
Ini adalah sebuah fakta. Bila Anda telah menikah dan menemukan berat badan Anda atau pasangan Anda bertambah, lihatlah tabel kesehatan, apakah berat badan Anda dan pasangan masih dalam angka yang ideal?
Jika iya, tetap jaga berat badan ideal yang sesuai dengan standar kesehatan. Jika berlebihan, sudah waktunya Anda menormalkan kembali angka timbangan Anda dan pasangan.
Ingat! Berat badan erat kaitannya dengan kesehatan Anda dan pasangan. Sekalipun orang lain menganggap Anda dan pasangan sangat bahagia dilihat dari bobot tubuh, Anda tetap harus menekan rem bila berat badan Anda ataupun pasangan melebihi bobot ideal.
Sudah menikah, bukan berarti Anda bebas berpenampilan dan semakin gemuk, justru Anda harus semakin memikirkan kesehatan Anda dan seluruh keluarga. Tetap sehat, tetap bahagia.
Sumber : Yahoo News
0 comments:
Post a Comment